Terlalu banyak
manusia yang berbicara tentang cinta. Kisah-kisah yang panjang dan
mengharukan yang selalu dikenang sepanjang masa bertaburan di segala
sudut dunia. Sebut saja Sam Pek Eng Thai, Kisah Hellen Keller dan
pengajarnya, sampai cerita fiktif Rose dan Jack Dawson dalam Titanic.
Semua sangat bisa membuat siapa saja yang mendengar atau menyaksikannya
menjadi tersentuh bahkan sampai menitikkan air mata.
Tapi apakah cinta itu sebenarnya? Tentunya seorang pelukis akan berbeda dengan seorang pencipta lagu dalam menjelaskan cinta. Bahkan setiap orang akan mendefinisikan cinta dengan cara yang berbeda. Sah-sah saja.
Tapi apakah cinta itu sebenarnya? Tentunya seorang pelukis akan berbeda dengan seorang pencipta lagu dalam menjelaskan cinta. Bahkan setiap orang akan mendefinisikan cinta dengan cara yang berbeda. Sah-sah saja.
Setiap individu pasti pernah merasakan cinta. Cinta merupakan suatu perasaan emosi yang bersifat positif, yang memiliki pengaruh yang positif bagi individu. Individu yang hidup di lingkungan yang penuh dengan cinta kasih akan bisa menjadi seseorang yang mencintai dan menghargai orang lain. Sebaliknya, individu yang hidup dalam suasana kebencian, amarah dan percekcokan, akan menjadi seorang yang keras kepala, pemberontak dan suka menyakiti hati orang lain.
Dalam bahasa Yunani
cinta dapat dijelaskan dengan berbagai istilah yaitu eross, storge,
ludus, mania, pragma, philia dan agape. Pada dasarnya istilah-istilah
tersebut memiliki arti yang sama, yaitu cinta. Yang membedakannya adalah
kepada siapakah cinta itu ditujukan.
a. Eross
Eross adalah cinta
individu kepada individu lain yang didasari oleh unsur hawa nafsu
seksual (passion). Eross bisa terjadi bukan hanya di antara dua insan
yang berjenis kelamin berbeda, tapi juga di antara dua manusia yang
berjenis kelamin sama.
b. Storge
Storge adalah jenis
cinta yang menekankan hubungan persahabatan, hangat, akrab dan kurang
menekankan pada unsur passion (nafsu biologis).
c. Ludus
Ludus adalah cinta
yang digunakan untuk main-main dan cenderung tidak serius. Biasanya
tidak ada unsur komitmen dalam cinta ini. Orang yang melakukan jenis
cinta ini biasanya memiliki kepribadian yang tidak matang (tidak dewasa)
dan cenderung kekanak-kanakan.
d. Pragma
Pragma adalahcinta
yang didasari oleh unsur logika praktis.Individu akan mencintai orang
lain, sejauh individu yang dicintai tersebut dapat memberikan keuntungan
(materi) bagi dirinya. Bila tidak sesuai dengan keinginannya, ia tidak
akan mencintainya lagi, atau memutuskan hubungan cinta tersebut.
e. Philia
Philia berasal dari
istilah philos, artinya cinta, menyayangi. Philia memiliki pengertian
bahwa individu menyayangi, mengasihi atau mencintai individu lain, yang
tidak didasari oleh nafsu biologis, melainkan karena sama-sama hidup
sebagai makhluk sosial yang saling tolong-menolong,
f. Agape
Agape mengandung
pengertian sebagai cinta kasih tanpa pamrih. Individu mau mengasihi,
menyayangi, dan mencintai individu lain, bukan karena memiliki maksud
tertentu, melainkan didorong agar orang lain yang dicintai tersebut
dapat lepas dari beban penderitaan dalam hidupnya. Biasanya cinta ini
dilakukan secara tulus ikhlas sehingga sering kali individu tersebut
berani mengorbankan dirinya demi keselamatan jiwa orang yang dicintai.
Di
Indonesia, orang memakai berbagai kata untuk menjelaskan perasaan cinta.
Kasih, sayang dan asmara adalah contoh kata yang sering dipakai untuk
mengungkapakan perasaan cinta yang dirasakan oleh individu. Cinta yang
terjadi antara ibu dan anak, lalu cinta antara seseorang dan sahabatnya
biasa diungkapkan dengan kata kasih, atau juga sayang. Sedangkan cinta
antara sepasang kekasih bisa diungkapkan dengan ketiga kata tersebut,
yaitu kasih, sayang dan asmara.