Senin, 02 Juni 2014
Sky Power - Chapter 14
Dian baru saja keluar kelas setelah selesai belajar. Ia berjalan menuju taman. Sesekali ia menyapa teman yang ditemuinya. Ia menemukan sosok Ferry duduk sendiri di sebuah bangku taman. Perlahan, ia mendekatinya.
"Hai. . . ! !" Dian menyapa sementara Ferry hanya menoleh tanpa reaksi lainnya.
"Boleh aku duduk?" pinta Dian. Namun Ferry hanya mengangguk pelan dengan ekspresi wajah yang tetap dingin.
Dian duduk di sampingnya. Namun mereka hanya diam, terikat rasa canggungnya masing-masing.
"Kamu masih marah ya sama aku?" Dian mencoba membuka perbincangan.
"Nggak" Ferry masih cuek dengan tatapan kosongnya.
"Oh iya, kamu sudah tahu berita ini?" Dian mencoba mengalihkan perhatian. Hal itu sukses untuk mendapatkan perhatian Ferry yang menoleh padanya penasaran. Dian menunjukan berita yang ia baca via internet di HPnya.
"Akhir-akhir ini, santer berita penculikan yang dilakukan oleh orang misterius" ujarnya.
"Masa' sih?" Ferry semakin penasaran karena ia yakin ini ada hubungan dengan agenda extrim Sky Power. Tentunya ia juga terlibat sebagai salah satu pelakunya.
"Konon katanya, para pelaku memakai topeng dan kostum yang misterius" Ujar Dian. Sudah tak salah lagi, ini adalah agenda penculikan Sky Power yang telah terendus media.
"Tapi aku juga belum yakin. Soalnya aku pernah bertemu dengan salah satu pria misterius itu. Dia sangat baik. Dia telah menyelamatkan aku saat aku hampir mati tertimpa baliho raksasa" ujar Dian. Ferry jadi teringat kejadian itu.
"Blue. Aku yakin dia sosok yang baik" sambungnya. Ferry cukup lega karena Dian tak menyadari bahwa sosok Blue yang diceritakan adalah pria yang kini duduk di sampingnya.
***
Wolver tengah meringkus nenek gelandangan. Namun Dian yang tengah berjalan melintasi jalan dekat itu melihatnya.
"Hey, lepaskan nenek itu. . .! !" teriak Dian sambil lari dan berusaha menarik nenek tersebut.
"Diam kau. . . ! !" bentak Wolver dan menapar Dian sampai jatuh.
"Jangan ikut campur urusanku" lanjutnya. Namun Dian kembali bangkit untuk menyelamatkan nenek tersebut. Wolver menjadi murka dan memukulnya. Namun pukulan itu terhenti sebelum mengenai Dian.
Ternyata, Blue menahan pukulan Wolver dengan tangannya.
"Hentikan Wolver, apa kau sudah tak mengenalinya?" sahut Blue.
"Siapapun yang berani menghalangi tugasku, dia akan ku beri pelajaran" ujar Wolver sambil memukul Blue hingga terpental. Wolver pergi membawa nenek tadi. Sementara Dian berusaha menolong Blue yang terjatuh kesakitan.
"Kau tidak apa-apa Blue?" tanya Dian khawatir.
"Aku tidak apa-apa?" jawabnya sambil bangkit.
Dian keheranan ketika melihat bekas luka di jari telunjuk Blue. Ia seperti mengenal bekas luka itu.
"Tanganmu?" Dian menunjuk bekas luka itu. Blue jadi agak gelagapan.
"Ah, ini karena baliho raksasa kemarin" ujarnya berbohong mencari alasan. Blue pergi meninggalkan Dian yang masih keheranan.
***
Prak. . .
Prof. Indra menunjukan sebuah berkas data pada Blue di sebuah ruang markas utama.
"Kau harus bawa orang ini ke sini" seru Prof. Indra menunjuk pada foto dalam berkas yang ia serahkan di atas mejanya. Blue mempelajari data itu sekilas.
"Wali kota?" Blue kaget karena targetnya kali ini adalah wali kota.
"Bukankah dia tak masuk dalam daftar agenda kita?" lanjutnya.
"Dia memang bukan target kita. Tapi dia adalah teman dekat ayahmu. Aku khawatir dia tahu tentang keberadaan Sky Power. Kita harus selidiki dia. Maka dari itu, kau aku tugaskan untuk membawa dia hidup-hidup" ujar Prof. Indra. Dengan berat hati Blue menerima instruksinya.
***
Blue dibantu oleh 5 kru yang berasal dari beberapa divisi. Rocky dan Spyner termasuk di dalamnya. Mereka melancarkan operasi di malam hari. G-Smile, wanita dari divisi medis, Hacker dari divisi pertahanan dan Splitzer divisi intel.
Mereka berdiri di sebuah gedung dekat rumah dinas wali kota Jakarta Selatan. G-Smile turun dengan melepas kostum Sky Power. Ia menyamar sebagai wanita cantik dan mendekati sekuriti yang tengah menjaga.
"Hai abang-abang tampan!" G-Smile menyapa dan menawarkan senyumnya. Dua penjaga itu terpesona oleh senyum dan kecantikan wanita yang ada di depan mereka. Tanpa sadar, senyum manis yang mereka nikmati adalah perangkap hipnotis yang sangat ampuh. Dua penjaga itu bagai kerbau dicocok hidung. Mereka mengikuti begitu saja ajakan G-Smile sampai akhirnya mereka diringkus oleh kawanan Sky Warior lainnya. Sementara dua penjaga lain tengah tertidur pulas di pos sekurity. Kawanan Sky Warior dengan mudah menerobos penjagaan lewat pintu samping.
Selanjutnya, Hacker beraksi membobol kunci pintu otomatis dengan kekuatannya. Spyner berhasil mendeteksi kamar sang wali kota. Hacker kembali membobol pintu kamar wali kota. Wali kota beserta istrinya terbangun kala pintu kamar terbuka.
"Hey, siapa kalian. . . . ! !" bentak wali kota heran.
Clleeeppp. . . .
Dua buah jarum yang mengandung obat bius melesesat dan menusuk leher wali kota dan istrinya oleh G-Smile. Splitzer membawa tubuh wali kota yang tak sadarkan diri. Sementara Spyner membuang ingatan istri wali kota agar tak mengingat kejadian ini. Sky Warior akhirnya berhasil menculik wali kota.
Namun serangan mendadak menghantam Splitzer saat mereka tengah melintasi atap gedung. Tubuh sang wali kota tergeletak, sementara tubuh Splitzer terbelah menjadi dua. Namun dua tubuh tersebut kembali seperti semula namun tak menyatu. Splitzer telah memiliki dua tubuh identik. Kekuatan Splitzer adalah membelah diri menjadi dua atau bahkan banyak. Ternyata ada sosok misterius berpakaian serba hitam menyerang mereka.
"Siapa kau?" ujar Blue penasaran pada sosok bertopeng putih itu.
"Aku akan melenyapkan kalian semua" seru sang pria misterius. Tanpa basa basi, Spyner menyerang, namun pedang yang dibawa pria misterius itu mengeluarkan gelombang yang dahsyat dan menyerang Spyner.
Ledakan besar terjadi. Spyner terpental sangat jauh dan terjatuh dari atas gedung yang berlantai 8 itu. Melihat satu rekannya dikalahkan, dua tubuh Splitzer menyerang secara bersamaan. Pria misterius itu akhirnya berhasil menebas dua tubuh Splitzer. Namun bukannya mati, tubuh Splitzer yang masing-masing telah terbelah menjadi dua bagian malah berubah menjadi empat tubuh identik. Keempat tubuh Splitzer kembali menyerang. Pria misterius kini berhasil menusuk satu tubuh Splitzer. Tubuh tersebut berubah menghitam dan menjadi tanah. Pria misterius menendang tubuh tanah kering hingga hancur berkeping-keping.
Ketiga tubuh sisa Splitzer kembali menyerang. Pertarungan pria misterius versus tiga Splitzer kembali berlangsung. Pria misterius mampu memanjangkan pedangnya hingga sukses menusuk tiga tubuh Splitzer secara bersamaan. Tiga tubuh Splitzer menghitam dan berubah menjadi tanah kering seperti sebelumnya. Ketiga tubuh Splitzer hancur berkeping-keping setelah jatuh.
Melihat dua rekannya telah kalah, Rocky, Hacker dan G-Smile menyerang secara bersamaan. Blue mendekati tubuh wali kota yang tergolek pingsan.
Tak butuh waktu lama, pria misterius kembali mengalahkan tiga Sky Warior lainnya dengan proses yang sama. Mengubah mereka menjadi tanah kering oleh tusukan pedangnya. Blue heran mengapa lima rekannya dapat dikalahkan dengan mudah oleh pria misterius itu. Kini hanya Blue yang tersisa.
Blue menghunus pedangnya. Pertarungan antara Blue versus Pria misterius tak bisa dihindari lagi. Tendangan dari Blue sukses mendesak pria misterius. Namun tanpa disadari, pria misterius berhasil menjebak Blue hingga kakinya terjerat rantai misterius. Pria misterius menarik rantai hingga Blue terlempar jatuh dari atap gedung. Pria misterius menyusul ke bawah. Ia menebaskan pedangnya pada Blue secara vertikal. Blue menangkis dan menahannya dalam keadaan masih terjatuh di tanah. Blue menendang Pria misterius hingga terdorong kebelakang. Blue kembali bangkit.
Pedang pria misterius mengeluarkan gelombang petir seperti serangan pada Spyner. Namun tak meledak atau terpental. Blue merasakan sengatan dahsyat dari gelombang tersebut. Gelombng petir yang mengenainya berubah menjadi rantai yang mengikatnya begitu kuat. Blue akhirnya jatuh dan tak sadarkan diri.
To Be Continued
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar