Mana yang lebih Anda takuti, bertemu dengan seekor singa atau seekor
anak kucing yang 'imut-imut'? Pasti yang akan menjadi pihan adalah anak
kucing. Sebab, secara umum singa dikenal sebagai hewan buas berukuran
besar yang dapat memangsa manusia.
Tetapi, tidak selamanya hal tersebut benar! Banyak hewan-hewan di
luar sana yang terlihat lucu dan menggemaskan namun sangat berbahaya
bagi manusia. Bahkan, tidak sedikit manusia yang mati akibat keganasan
hewan-hewan lucu tersebut. Beberapa dari mereka juga tidak diizinkan
dipelihara agar tidak membahayakan manusia.
Oleh sebab itu, manusia harus berhati-hati ketika bertemu dengan
hewan-hewan lucu, mungkin saja hewan-hewan lucu yang Anda temui
sehari-hari dapat membunuh Anda. Untuk memberikan sedikit gambaran,
berikut adalah 10 hewan lucu yang tercatat sangat berbahaya dan dapat
membunuh manusia.
1.
Katak beracun
Hutan hujan Amazon di Brasil menyimpan berbagai hewan berbahaya,
seperti ular raksasa Anakonda hingga katak beracun. Meski kebanyakan
katak beracun hanya berukuran tidak lebih dari 10 sentimeter, namun
mereka dapat membunuh manusia dalam beberapa detik saja.
Katak beracun jenis 'Poison Dart' dikenal sebagai salah satu hewan
yang paling mematikan di dunia. Banyak orang yang kerap tertipu dengan
keindahan warna kulit kodok ini yang biasanya berwarna-warni dan sangat eye-catching.
Sayangnya, hal tersebut bisa menjadi 'blunder' fatal. Hanya dengan
menyentuh kulit katak Poison Dart, seorang manusia dewasa bisa terbunuh
hanya dalam hitungan 30 detik!
Racun dari katak Poison Dart jamak dipakai oleh suku pedalaman Amazon
untuk melumuri persenjataan berburu mereka, misalnya panah.
2.
Simpanse
Sebagai 'kerabat' terdekat manusia, banyak yang menyatakan kecintaan
mereka pada simpanse, terutama yang masih anak-anak. Beberapa ahli
binatang dan pecinta hewan diketahui membuat simpanse menjadi sahabat
mereka sejak bayi.
Lain cerita saat menemui kawanan simpanse di habitat asli mereka.
Primata dengan kecerdasan mirip manusia ini dapat bekerja secara
kelompok untuk menyerang siapa saja yang memasuki daerah kekuasaannya.
Terlebih ukuran dari pejantan simpanse bisa mencapai dua meter.
Hal yang lebih menakutkan adalah, kawanan tersebut menyerang manusia
dengan 'persenjataan' yang mereka buat. Simpanse memang dikenal sebagai
satu-satunya hewan yang cukup pintar untuk dapat menggunakan benda-benda
di sekitarnya sebagai alat, mulai dari berburu atau menyerang musuh.
3.
Lumba-lumba
Berbeda dari bayangan orang banyak yang beranggapan jika lumba-lumba
adalah hewan yang jinak dan menjadi sahabat manusia, fakta dari beberapa
penelitian menyatakan bila mamalia air ini berbahaya bagi manusia.
Bahkan, dalam beberapa insiden lumba-lumba diketahui menyebabkan
kematian manusia.
Meski kasus serangan lumba-lumba pada manusia sangat jarang terjadi, hewan ini ternyata sering menyerang hewan lain di lautan, termasuk beberapa spesies lumba-lumba yang 'lemah' seperti ikan pesut. Beberapa waktu lalu sempat dilaporkan pembunuhan sekelompok ikan pesut oleh beberapa ekor lumba-lumba.
Oleh sebab itu, banyak ahli yang menyarankan para penyelam lebih berhati-hati pada lumba-lumba, sebab seringkali kontak antara penyelam dan lumba-lumba dapat mengakibatkan cedera bagi penyelam itu sendiri.
Meski kasus serangan lumba-lumba pada manusia sangat jarang terjadi, hewan ini ternyata sering menyerang hewan lain di lautan, termasuk beberapa spesies lumba-lumba yang 'lemah' seperti ikan pesut. Beberapa waktu lalu sempat dilaporkan pembunuhan sekelompok ikan pesut oleh beberapa ekor lumba-lumba.
Oleh sebab itu, banyak ahli yang menyarankan para penyelam lebih berhati-hati pada lumba-lumba, sebab seringkali kontak antara penyelam dan lumba-lumba dapat mengakibatkan cedera bagi penyelam itu sendiri.
4.
Ikan Puff
Siapa yang sangka jika ikan yang menjadi guru mengemudi dari 'Spongebob' di film kartun Spongebob Squarepants ini sangat beracun? Ikan Puff justru terlihat semakin lucu saat menggelembungkan dirinya ketika mendapat ancaman atau terkejut.
Sayangnya, menyentuh ikan Puff menjadi kesalahan terbesar sekaligus
terakhir yang dapat dilakukan oleh seorang penyelam. Sebab, duri-duri
yang terdapat di sekujur tubuh ikan Puff mengandung racun jenis
neurotoksin yang dapat melumpuhkan saraf manusia. Racun ini mirip yang
terdapat pada ular-ular berbisa seperti ular derik.
Uniknya, di Jepang dan beberapa negara lain, ikan Puff justru
dijadikan sashimi dan menjadi salah satu menu paling mahal. Untuk
memasak daging ikan ini, diperlukan koki-koki dengan sertifikat khusus,
karena sekali salah olah daging ikan Puff dapat membunuh siapa saja yang
memakannya. Jumlah kematian akibat memakan daging ikan Puff sendiri
kabarnya juga tidak sedikit.
5.
Platipus
Salah satu hewan paling aneh sekaligus
lucu di dunia, platipus masuk dalam jajaran hewan yang dapat mengancam
nyawa manusia. Sekilas, hewan yang tergolong mamalia ini terlihat
seperti gabungan dari bebek, berang-berang, dan buaya. Tetapi, dibalik
itu semua tersimpan racun berbahaya di dalam tubuh platipus.
Hewan yang jadi penghuni benua Australia ini dapat melukai dan
menyebarkan racun pada musuh dengan cakar tajamnya. Untuk saat ini,
hanya platipus jantan saja yang diketahui mempunyai racun di cakarnya.
Inveksi racun tersebut kabarnya menimbulkan rasa sakit luar biasa pada
manusia. Parahnya, korban serangan dari platipus dapat membuat manusia
tidak berdaya dalam waktu berbulan-bulan.
6.
Slow Loris
Kebanyakan hewan yang tergolong mamalia
biasanya cenderung tidak memiliki bisa yang dapat membunuh mangsanya
seperti yang dimiliki oleh reptil. Tetapi, teori tersebut terbantahkan
oleh hewan lucu nan mungil ini, Slow Loris atau Kongkang.
Hewan ini adalah endemik daerah hutan hujan tropis seperti Indonesia,
malaysia, dan India. Saking lucunya, Slow Loris kerap dijadikan
binatang peliharaan. Tetapi, sebenarnya oleh pihak berwenang hewan ini
sudah dikategorikan sebagai hewan yang dilindungi dan dilarang untuk
dipelihara. Bukan tanpa alasan, Slow Loris sejatinya termasuk hewan yang
sangat berbahaya karena bisa mengeluarkan racun dan tergolong sebagai
mamalia paling beracun di dunia.
Racun dari Slow Loris akan keluar lewat sisi dalam sikunya saat hewan
ini merasa terancam. Induk Slow Loris biasanya akan mengoleskan racun
tersebut pada anaknya sebelum ditinggal berburu. Hal ini dimaksudkan
untuk melindungi si anak dari predator. Apalagi Slow Loris adalah hewan
yang berburu di malam hari atau hewan nokturnal, saat di mana banyak
pemburu malam seperti ular yang suka memangsa anak mereka.
Beberapa korban meninggal dilaporkan akibat serangan dari Slow Loris.
Akan tetapi, kebanyakan dari mereka meninggal akibat reaksi alergi
parah.
7.
Sotong
Selain katak beracun terdapat satu
hewan dengan warna tubuh cerah lain yang berbahaya bagi manusia, yakni
sotong. Ya, hewan yang kerap dijadikan konsumsi manusia ini ternyata
mempunyai racun mematikan. Untungnya, hanya sedikit spesies sotong yang
mempunyai racun mematikan, misalnya sotong Metasepia pfefferi.
Ikan yang terdapat di lautan Indo-Pasifik ini sering ditemukan di
sekitar perairan Australia, Papua Nugini, Indonesia, dan Malaysia.
Banyak penyelam yang tergoda untuk menyentuh sotong ini karena warnanya
yang sangat cantik, kombinasi antara merah, kuning, dan jingga.
Racun dari Metasepia pfefferi terletak dagingnya. Racun unik dari Metasepia pfefferi
diperkirakan berada di tingkat yang sama dengan racun gurita cincin
biru. Racun dari gurita ini berjenis tetrodotoxin (mirip neurotoksin)
namun 1200 kali lebih berbahaya dari sianida. Oleh sebab itu, pemancing
biasanya akan menjual sotong Metasepia pfefferi sebagai ikan akuarium, dan tidak untuk konsumsi.
8.
Anak tikus
Tikus, khususnya anak-anak tikus memang
terlihat lucu bagi sebagian orang. Bahkan, hewan-hewan pengerat muda
ini sering dijadikan hewan piaraan selain hamster. Sayangnya, hewan
mungil ini juga menjadi salah satu hewan lucu paling berbahaya di dunia.
Meski di dapat dari tempat penangkaran tikus, anak-anak tikus
diketahui membawa beragam parasit yang dapat menyerang manusia seperti
kutu yang pada beberapa hewan dapat menyebabkan kelumpuhan hingga
kematian. Urin dan kotoran dari anak tikus juga dapat mengandung virus
'Hantavirus' yang dapat menyebabkan demam parah, hingga gangguan
pernapasan akut.
9.
Pemakan semut (antler)
Antler atau pemakan semut adalah hewan
nokturnal yang berburu semut dengan menggali sarang mereka di bawah
tanah pada malam hari. Saat berburu, antler begitu terlihat jinak serta
tidak berbahaya, terutama akibat dari gerak lambat mereka.
Namun, antler dapat mengeluarkan senjata mematikan milik mereka saat
tengah terpojok. Senjata antler tidak terletak di moncong atau lidah
panjang miliknya, tetapi pada kaki-kakinya. Di setiap kaki hewan mamalia
ini terdapat sepasang kuku-kuku tajam yang mirip sebuah dua buah pisau.
Kematian manusia akibat serangan dari antler juga menjadi perhatian
siapa saja yang berniat memburu hewan yang mulai langka ini. Kebanyakan
dari korban tersebut ditemukan dengan luka robek di perut akibat cakaran
dari antler.
10.
Anak kucing
Mungkin ada banyak orang yang tidak
setuju apabila anak kucing dimasukan menjadi hewan lucu yang berbahaya.
Sebab, hewan-hewan lucu ini sudah lama menjadi sahabat manusia.
Sayangnya, 'positive thinking' pada hewan lucu ini bisa menjadi bumerang
bagi Anda di masa depan.Menurut beberapa penelitian, banyak anak-anak kucing yang membawa penyakit dari induk mereka. Penyakit-penyakit yang berasal dari parasit tersebut memang biasanya tidak berbahaya bagi manusia sehat, tetapi efek yang berbeda akan muncul bagi penderita flu, ibu hamil, pasien kemoterapi, atau ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Penyakit-penyakit kucing itu bisa sangat berbahaya pada orang-orang tersebut. Tidak jarang para korbannya sampai kehilangan nyawa akibat bersentuhan dengan anak kucing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar