Ingin rasanya ku genggam dunia ini
Bersama dengan lembut tanganmu
Namun mampukah engkau melakukannya
Disaat kini kau kuasai dunia yang lain
Yang tiada aku di dalamnya
Terlalu berat rasanya jika harus ku genggam sendiri
Dan tiada ku berharap kau genapi sakit yang ternubuatkan
Sebuah kisah yang telah terajut
Harus menunggu detik kehancuran
Andaikan langin tak lagi merestui
Maka biarlah air mata ini yang akan menjaganya
Jika yang terpilih bukanlah mimpi yang nyata
Jika sepercik angan terperanjat seuntai dusta
Tidakkah bahagia tersemai dalam hati yang luka
Saat tangismu ungkapkan makna
Terpendam kediamanmu bertanam benih air mata
Hanya menunggu apa yang akan terjadi
Disaat nadi seaakan terputus
Disaat nafas seakan terhenti
Dan terungkap rasa sakit yang tak kunjung menghilang
Langkah yang terlalu letih mencari arah
Hanya bisa bersaksi dalam pedih
Menatap langit yang terus mencaci
Terhenti dalam kegelapan tanpa cahaya
Dan tiada pagi yang kunjung ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar