Powered By Blogger

Jumat, 23 Mei 2014

HAKIKAT TEORI DAN HUKUM PERKEMBANGAN



Oleh:

  1. Pengertian Dan Hakikat Perkembangan Manusia
Dalam perkembangan, mulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad ke-20 ini, kata perkembangan di pergunakan oleh psikologi.
a. Perkembangan
Menurut C.P. Chaplin (2002), mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

b.  Pertumbuhan
            C.P. Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau dapat diukur seperti panjang atau berat tubuh.

  1. Masalah Teori Dan Hokum Perkembangan
Keterangan:
1)      Manusia adalah makhluk yang hidup secara jasmaniah dan rohaniah,
2)      Manusia adalah makhluk yang hidup secara social dan individual
3)      manusia adalah makhluk yang hidup dalam kesatuan dua, di cipta (oleh maha pencipta) dan mencipta (kebudayaan).

  1. Teori Perkembangan
macam-macam teori perkembangan antara lain:
a.      Teori empirisme
Tokoh teori ini adalah Francis Bacon (Inggris 1561-1626) dan John Locke (Inggris 1632-1704), berpandangan bahwa pada dasarnya anak lahir ke dunia, perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran. Pendidikan atau pengajaran anak pasti berhasil dalam usaha-usahanya membentuk lain dari teori ini adalah:
·         Teori optimisme (pedagogis optimisme) dengan alas an dengan adanya karena teori ini sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya pendidikan dalm membina kepribadian anak.
·         Teori yang berorientasi lingkungan (enviromentalisme), dinamakan demikian karena lingkungan lebih banyak menentukan terhadap corak perkembangan anak.
·         Teori tabularasa: karena paham ini mengibaratkan anak lahir dalam kondisi putih bersih seperti meja lilin (tabula/table=meja;rasa=lilin)

b.      Teori nativisme
Shopenhauer (jerman 1788-1890) mengemukakan bahwa anak lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami (kodrat). Dan pembawaan (nativius = pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. Istilah lain dari aliran ini disebut dengan:
·         Teori pasimisme (pedagogis pesimisis), karena teori ini menolak, pesimis terhadap pengaruh luar.
·         Teori biologisme, disebabakan menitik beratkan pada factor biologis, factor keturunan (genetic) dan konstitusi atau keadaan psikolofisik yang dibawa sejak lahir.

c.       Teori konvergensi
Konvergensi (converg = memusatkan pada satu titik; bertemu). Teori ini dikemukakan oleh Williams Stern di Bantu dengan istrinya Clara Stern.
Di ungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua pengaruh dari unsure bakat dan lingkungan.

d.      Teori rekapitulasi
Rekapitulasi (recapitulation) berarti ulangan, yang dimaksudkan bahwa perkembangan jiwa anak adalah hasil ulangan dari perkembangan seluruh jiwa manusia.
Selanjutnya hokum rekapitulasi membagi masa seorang anak menjadi 4 masa:
·         Masa memburu (menyamun)
Masa ini di alami ketika anak berusia sekitar 8 tahun. Tanda-tandanya, misalnya anak senang menangkap sesuatu dalam permainanya, memanah atau menembaki binatang, senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan, dan bermain panah-panahan.
·         Masa menggembala
Masa ini di alami anak ketika berumur 10 tahun. Tanda-tandanya misalnya, anak senang memelihara binatang seperti ayam, kambing dsb.
·         Masa bercocok tanam
Masa ini dialami anak ketika ia berumur 12 tahun. Tanda-tandanya, anak suka berkebun dan menyiram bunga.
·         Masa berdagang
Masa ini dialami anak ketika ia berusia sekitar 14 tahun. Tanda-tandanya senang bertukai perangko dengan teman, bertukar-tukar foto dengan sahabat pena dll.
·         Masa industri sekitar 14 tahun ke atas, nak mencoba berkarya sendiri, membuat mainan, membuat kandang merpati dll.

e.       Teoru psikodinamika
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa seseorang ditentukan oleh komponen-komponen dasr yang bersifat sosio-afektif, contohnya mengadakan sumbangan-sumbangan.
            Maka teori ini pun menekankan pada peranan lingkungan didalam perkembangan anak.
                       
f.       Teori kemungkinan berkembang
Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan:
·         Anak adalah makhluk manusia yang hidup.
·         Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia membutuhkan perlindungan.
·         Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif (explorasi).
Yang menyampaikan teori ini adalah Dr. MJ. Langeveld salah seorang ilmuan dari belanda.


g.      Teori interaksionisme
Perkembangan  jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya dialektif denagn lingkungannya. Maksudnya perkembangan kognitif seorang anak bukan merupakan perkembngan yang wajar, melainkan ditentukan oleh interaksi budayanya.


  1. Hokum Perkembangan
            Hokum perkembangan antara lain:
·         Hokum tempo perkembangan
Bahwa perkembangan jiwa seorang anak itu berbeda, menurut temponya masing –masing perkembangan anak ada yang cepat (tempo singkat) ada pula yang lambat.

·         Hokum irama (ritme) perkembangan
Hokum irama berlaku untuk perkembangan setiap orang, baik perkembangan jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan yang teratur, melainkan merupakan gelombang-gelombang besar dan kecil yang silih berganti.

·         Hokum konvergensi perkembangan
Sejak anak lahir ia membawa bakat, kesanggupan (potensi) untuk dikembangkan, dan sifat bawaan tertentu. Pembawaan itu akan berkembang sendiri, dalam hal ini pendidikan tidak mampu untuk mengubahnya. Aliran dalam pendidikan yang menanut pahan nativisme ini disebut aliran yang pesimis.

·         Hokum kesatuan organ
Tiap-tiap anak itu terdiri dari organ-organ (anggota) tubuh, yang merupakan satu kesatuan, diantara organ-organ tersebut antara fungsi dan fungsinya, tidak dapat di pisahkan berdiri integral.

·         Hokum hierarchi perkembangan
Bahwa perkembangan anak tidak mungkin akan mencapai suatu phase tertentu dengan cara sepontan atau sekaligus, akan tetapi harus melalui tingkat-tingkat tahapan tertentu yang telah tersusun sedemikian rupa. Sehingga perkembangan diri seseorang menyerupai deret perkembangan.

·         Hokum masa peka
Masa peka adalah suatu masa yang paling tepat untuk berkembang suatu fungsi kejiwaan atau fisik seorang anak. Sebab perkembangan suatu fungsi tersebut tidak berjalan secara bersamaan antara satu dengan yang lainya. Masa in hendaknya selalu di perhatikan, jangan sampai masa peka ini lewat tanpa arti, dan sia sia bagi seorang anak.

·         Hokum bertahan dan mengembangkan diri
Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya pada dorongan makan dan menjaga keselamatan diri sendiri. Sedangkan dorongan mengembangkan diri berbentuk hasrat mengenal lingkungan, usah belajar berjalan, kegiatan bermain dsb.

·         Hokum rekapitulasi
Hokum ini lanjutan dari teori rekapitulasi, yakni perkembangan ank adalah ulangan kembali secara singkat dari perkembangan manusia di dunia. Dari masa berburu hingga meramu.

  1. Urgensi Psikologi Perkembangan
urgensi mempelajari psikologi perkembangan, antara lain:
·         dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prisip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.
·         Untuk memehami diri kita sendiri
·         Dengan mengetahui jiwanya serta memehami jiwanya dan memahami dirinya itu, maka orang dapat menilai dirinya sendiri.
·         Pengenalan dan pemahaman terhadap kehiduapan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa ornag lain.
·         Dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai atau memeriksa tingkah laku normal.


  1. Hakekat Dan Hokum Perkembangan
lahirnya teori-teori psikologi, seperti “aliran nativisme”, berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh factor-faktor  yang di bawa sejak lahir.
Aliran empirisme, berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungan atau pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Dan  aliran konvergensi  yang menyatukan antara  kedua aliran  natifisme dan empirisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar